Sebelum munculnya algoritma pencarian Google dengan nama “Panda”, banyak para pegiat SEO yang melakukan praktik-praktik hitam untuk memanipulasi hasil pencarian.
Teknik hitam tersebut sering dikenal dengan nama Black Hat SEO.
Apa itu Black Hat SEO?
Teknik Black Hat SEO merupakan sebuah praktik untuk meningkatkan ranking sebuah situs pada hasil pencarian dengan melakukan pelanggaran terhadap aturan-aturan yang dibuat oleh mesin pencari semisal Google.
Cara-cara yang mereka lakukan adalah dengan membuat konten yang ditujukan untuk memanipulasi mesin pencari alih-alih untuk memberikan konten yang berkualitas terhadap user.
Kenapa melakukan Black Hat SEO?
Biasanya, mereka menempuh cara tersebut untuk mendapatkan hasil instan demi meningkatkan ranking situs mereka.
Cara ini cukup efektif pada era sebelum Google merilis algoritma Panda pada tahun 2011 yang menjadi cikal bakal SEO yang sehat.
Dan jika siapa pun pada era sekarang ini melakukan teknik Black Hat SEO, mereka justru akan merusak ranking situs mereka alih-alih untuk mendapatkan posisi yang bagus.
Apa saja teknik Black Hat SEO?
Praktik Black Hat SEO sangat berbahaya bagi eksistensi sebuah situs atau blog, maka penting sekali bagi para praktisi SEO untuk mengetahui apa saja teknik Black Hat SEO agar tidak terjerumus ke dalamnya.
Berikut ini beberapa teknik Black Hat SEO yang cukup populer
1. Keyword Stuffing
Teknik yang pertama adalah keyword stuffing. Ia merupakan sebuah praktik di mana seseorang menulis keyword yang tidak relevan baik dengan mengulang-ulang target keyword berkali-kali, atau dengan menyisipkan keyword tertentu pada konten yang tidak relevan sama sekali [1].
Di antara contoh keyword stuffing adalah:
-
Dengan membuat halaman yang berisi list nomor telpon tanpa ada tujuan atau informasi yang jelas.
-
Membuat halaman list kota dan provinsi, atau alamat-alamat tertentu tanpa informasi yang berguna bagi user.
-
Mengulang-ulang keyword pada sebuah kalimat seperti misalnya:
“Siapa yang ingin tahu cara memasak udang yang enak maka ia harus mempelajari teknik yang tepat untuk memasak udang yang enak agar udang yang mereka masak adalah udang yang enak”.
Menjengkelkan bukan?
2. Teks dan Link Tersembunyi
Teknik yang sering digunakan oleh pegiat SEO bertopi hitam (black hat SEO) adalah: menempatkan teks atau link tersembunyi yang berisi target keyword [2].
Caranya adalah dengan misalnya membuat teks warna putih di atas background yang juga berwarna putih, akhirnya teks tersebut pun tidak terbaca. Atau dengan cara mengatur warna transparan atau juga dengan mengatur ukuran font menjadi 0.
Hal ini ditujukan untuk menipu mesin pencari bahwa halaman kita berisi keyword yang kita inginkan meskipun keyword tersebut tidak relevan dengan konten yang ada.
Teknik ini cukup berhasil pada beberapa tahun yang lalu. Akan tetapi jika kita menerapkannya pada era baru SEO sekarang ini, bisa-bisa situs kita kena tendang oleh Google karena melanggar quality guidelines.
3. Content Scrapping
Content Scrapping merupakan sebuah kegiatan pencurian konten secara otomatis menggunakan bot. Sebagian pelanggar SEO melakukan teknik ini untuk memperbanyak situs konten mereka tanpa adanya usaha.
Mereka mengira bahwa semakin banyak konten ranking pencarian akan semakin bagus tanpa peduli dengan kualitas dan keunikan konten.
Padahal teknik pencurian konten ini justru akan membuat situs mereka tidak tampil sama sekali atau bahkan masuk daftar hitam (blacklist) hasil pencarian.
Contoh-contoh perilaku content scrapping di antaranya [2]:
- Mengkopi dan menerbitkan ulang konten dari situs lain mentah-mentah tanpa adanya modifikasi.
- Mengkopi dan menerbitkan ulang konten dari situs lain dengan hanya sedikit perubahan seperti pemilihan kata sinonim (words spinning) tanpa menambah nilai keunikan kepada user.
- Situs yang menerbitkan ulang feeds dari situs lain tanpa memberikan organisasi konten yang memberikan manfaat kepada user.
- Situs yang memuat video dan gambar dari situs lain tanpa menambah nilai manfaat kepada user.
4. Spam Komentar
Teknik spam komentar adalah praktik penyebaran backlink dengan menuliskan spam komentar kepada situs lain.
Dengan cara ini seseorang ingin mendapatkan “traffic” dan juga mendapatkan “backlink” tanpa harus susah payah mengoptimasi SEO mereka.
Contohnya adalah berkomentar seperti ini di banyak halaman dari berbagai situs terkenal:
Kontennya bagus kak, jangan lupa kunjungi blog saya di link ini ya 😙
– Anonim
Tentu saja link yang ditanam secara spammy ini tidak akan meningkatkan kualitas SEO kita di mata mesin pencari.
5. Private Blog Networks Alias PBN
Private Blog Networks atau biasa disingkat PBN merupakan teknik di mana seseorang “berternak” blog lalu saling menarih link antar satu blog dengan blog lainnya.
Hal ini mereka lakukan agar setiap blog yang mereka kelola mendapatkan backlink yang banyak sehingga bisa mendongkrak hasil pencarian yang bagus.
Teknik manipulasi backlink seperti ini merupakan teknik Black Hat SEO yang justru merusak peringkat pencarian kita alih-alih meningkatkannya.
6. Membeli Backlink
Banyak pegiat SEO pemula yang terjebak dan termakan iming-iming backlink (bahkan sampai hari ini).
Mereka mengira bahwa dengan membeli bakclink (yang diklaim berkualitas) akan bisa membuat website mereka semakin bagus di mata mesin pencari.
Padahal teknik pembelian backlink seperti ini merupakan pelanggaran terhadap panduan webmaster google [3] dan bisa memberi dampak negatif terhadap performa situs pada hasil pencarian.
7. Cloacking
Berikutnya adalah teknik Cloacking, ia merupakan praktik penipuan mesin pencari. Di mana seseorang memiliki 2 versi berbeda dari suatu halaman web: jika dikunjungi oleh bot mesin pencari maka kontennya berisi A, sedangkan jika ditampilkan kepada user kontennya adalah B.
Teknik ini hampir sama dengan keyword yang tidak relevan, karena mereka menargetkan sebuah keyword yang tidak ada hubungannya dengan konten yang mereka buat.
Tentu saja teknik ini merupakan pelanggaran panduan webmaster google karena melakukan penipuan dengan memberikan konten yang tidak diinginkan user.
Alasan mengapa kita harus menghindari praktik Black Hat SEO
Dari ketujuh teknik Black Hat SEO di atas, kesemuanya harus kita hindari dan jangan sampai kita lakukan. Kenapa?
- Karena semua teknik tersebut merupakan pelanggaran terhadap panduan webmaster yang dibuat oleh mesin pencari seperti Google. Dan mesin pencari memiliki algoritma yang canggih untuk mendeteksi praktik-praktik hitam semacam ini.
- Teknik Black Hat SEO mungkin pernah berjaya pada masanya, akan tetapi ia tidak bertahan lama. Karena mesin pencari senantiasa memperbarui algoritma mereka sehingga teknik-teknik seperti ini tidak lagi relevan dan justru berpengaruh negatif terhadap ranking pencarian.
- Semua teknik Black Hat umumnya akan memberikan pengalaman user yang buruk. Seorang pemilik situs atau blog harusnya lebih memikirkan user. Sebuah situs yang membuat user jengkel tidak akan mendapatkan traffic yang banyak. Karena user tidak sudi untuk kembali lagi ke situs tersebut.
- Mesin pencari menginginkan hasil terbaik bagi user. Mereka akan terus meningkatkan algoritma pencarian agar bisa meningkatkan relevansi antara apa yang user cari dengan apa yang muncul di hasil pencarian. Apalagi di era machine learning seperti ini, para pelaku Black Hat SEO akan mudah sekali terdeteksi.
- Pada tingkat yang pelanggaran yang parah, sebuah situs akan masuk daftar hitam mesin pencari dan ia tidak akan pernah tampil lagi kecuali setelah melakukan pengajuan atau banding secara manual.
Kesimpulan
Kesimpulannya: teknik Black Hat SEO adalah teknik memanipulasi dan menipu mesin pencari demi untuk memperbaiki peringkat pencarian. Teknik ini sangat beresiko karena justru bisa menurunkan peringkat pencarian situs kita, bahkan dalam kasus yang parah: situs kita bisa masuk daftar hitam mesin pencari.
Semoga bermanfaat!
Referensi
[1] https://developers.google.com/search/docs/advanced/guidelines/irrelevant-keywords
[2] https://developers.google.com/search/docs/advanced/guidelines/hidden-text-links
[3] https://developers.google.com/search/docs/advanced/guidelines/scraped-content