Dari waktu ke waktu, konten kreator, pengelola blog, mau pun praktisi SEO selalu dibuat ketar-ketir oleh Google dengan berbagai macam update algoritma yang mereka rilis untuk hasil pencarian.
Sebagian situs akan terdampak negatif, sebagian lainnya justru terdampak positif, dan tidak sedikit juga yang tetap stagnan biasa-biasa saja.
Meskipun algoritma google selalu di-update, akan tetapi esensi serta tujuannya tetap sama yaitu: membuat hasil pencarian semakin bagus serta relevan dengan kebutuhan user.
Dan di antara hal paling penting yang harus selalu dilakukan oleh web master adalah: keyword research atau riset kata kunci.
Pada kesempatan kali ini kita akan membahas bagaimana cara menemukan keyword, memilih keyword atau kata kunci yang tepat, menganalisa performa situs terhadap target keyword, dan lain sebagainya.
Apa itu Keyword Research?
Research keyword adalah proses pencarian kata kunci dan premis yang digunakan orang-orang ketika mencari sesuatu di internet baik itu di mesin pencari seperti Google, Bing, Duckduckgo, atau di platform konten video seperti Youtube.
Kenapa Riset Kata Kunci itu Penting?
Riset kata kunci sangat penting untuk [SEO](/blog/apa-itu-seo].
Dari proses tersebut kita bisa dengan mudah menentukan topik konten, kemudian bisa melakukan berbagai macam optimasi SEO secara lebih terarah, baik optimasi di sisi offsite maupun onsite.
Sehingga bisa kita katakan bahwa riset kata kunci adalah hal paling dasar dan paling awal sebelum seseorang mulai membuat konten pertama kali dari situs mereka. Karena dari riset kata kunci tersebut kita bisa mengetahui lebih lanjut tentang user mana yang kita target, topik apa yang akan kita kerjakan dan kita juga bisa dengan mudah menentukan siapa kompetitor kita.
Cara Mencari Kata Kunci
Sekarang, mari kita simak bagaimana langkah-langkah untuk mencari kata kunci.
1. Buat List Topik
Yang pertama harus kita lakukan adalah: tentukan topik.
Topik terbaik untuk dipilih adalah topik-topik yang kita kuasai.
Karena proses optimasi SEO adalah proses yang sangat panjang, bisa berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Jika kita memilih topik yang tidak kita kuasai: kemungkinan besar kita akan kehabisan nafas dan mulai hiatus dari dunia perkontenan.
Sehingga memilih topik yang kita kuasai dan kita senangi adalah kunci awal agar bisa bersaing di page one.
Jika kita masih bingung menentukan topik, membuat list dari beberapa topik akan sangat membantu!
Misalnya:
- Digital Marketing
- Pemrograman
- Edit Foto
- Edit Video
- Memasak
- Ngeblog
- dan lain sebagainya
Topik-topik di atas bukanlah sebuah kata kunci, tapi ia adalah “pintu masuk” untuk menggali berbagai macam kata kunci, karena topik hanyalah sebuah domain besar suatu pembahasan. Suatu topik biasanya memiliki banyak sub topik dan juga banyak kata kunci potensial.
2. Prediksi Pertanyaan User
Misalkan kita memilih topik Edit Foto.
Langkah berikutnya adalah kita coba menerawang kira-kira pertanyaan apa yang akan ditulis user di dalam mesin pencari?
Jangan lupa bahwa kalian sudah memiliki wawasan terkait topik yang kalian pilih, sehingga tidak sulit untuk memprediksi pertanyaan apa yang akan user tanyakan.
Contoh prediksi pertanyaan tentang topik Edit Foto adalah:
- Belajar edit foto
- Belajar photo editing
- Bagaimana cara mengedit dengan android
- dan lain sebagainya
Dari prediksi ini, kita sudah mulai memiliki gambaran tentang konten apa yang akan kita buat.
3. Gunakan Saran dari Google dan Youtube
Riset riset riset!
Jika kita sudah mengira-ngira pertanyaan seperti apa yang akan ditulis user di mesin pencari, maka kita juga harus memvalidasinya dengan melakukan hal yang sama.
Google dan Youtube memiliki fitur auto-complete, ketika kita menulis beberapa kata, mereka akan memberikan saran berdasarkan kata kunci yang sering dicari.
Berikut ini tangkapan layar ketika saya mengetik “edit foto” di google:
Atau ketika saya mengetik “belajar edit foto”:
Di Youtube hasilnya sedikit berbeda:
4. Cari Topik Terkait di “Related Search” Google
Selain mencari inspirasi berdasarkan saran pencarian, kita juga bisa memanfaatkan kotak “Pencarian Terkait” di bagian bawah halaman pencarian:
Dari situ kita bisa tahu kata kunci apa saja yang juga sering dicari oleh user.
5. Cari Video List di Youtube
Cara berikutnya untuk mencari kata kunci adalah: menggunakan filter list.
Dengan menyaring hanya list video saja yang muncul, kita bisa mendapatkan gambaran berbagai kata kunci yang dicakup dalam satu topik tertentu.
Caranya adalah:
- Kita tulis kata kunci yang kita inginkan misalkan: “belajar edit foto dengan photoshop”
- Setelah muncul hasil: klik tombol
Filter
. - Kemudian setelah itu pada bagian type, pilih
Playlist
.
Ini adalah hasil yang saya dapatkan:
6. Cari Online Course Terkait
Salah satu online course populer yang bisa kita manfaatkan untuk riset kata kunci adalah Udemy.
Kita bisa mencari suatu topik, kemudian memfilter ke sub topik yang lain.
Atau kita juga bisa meanfaatkan filter berdasarkan bahasa, tingkat kesulitan, dan sebagainya.
Berikut ini tangkapan layar ketika saya mencari kata kunci “Edit Foto” di Udemy.
Untuk menggali kata kunci, kita bisa memilih salah satu course yang paling sesuai dan paling banyak pesertanya, kemudian kita scroll ke bawah sampai menemukan bagian silabus:
Dari bagian silabus ini kita bisa menggali banyak kata kunci tentang suatu topik tertentu.
7. Tentukan Kompetitor
Kalau kita masih juga bingung menentukan kata kunci pada suatu topik, kita bisa menggunakan cara instan yaitu dengan “meniru” kata kunci yang digarap oleh kompetitor.
Ini bukan tentang black hat SEO dengan menduplikat atau mencuri konten. Tapi ini adalah cara untuk mencari topik, kemudian membuat konten original yang lebih baik dan lebih unik dari pada kompetitor yang kita pilih.
Oleh sebab itu: proses menganalisa kompetitor dalam sebuah topik termasuk salah satu kunci sukses kita dalam SEO.
Analisa Kata Kunci
Setelah mendapatkan daftar kata kunci yang kita inginkan, langkah berikutnya adalah menganalisa kata kunci tersebut.
Mana dari dafatar kata kunci tersebut yang paling tepat untuk dijadikan “prioritas”?
Ada beberapa faktor ketika kita hendak memilih kata kunci yang pas, di antaranya:
- volume (popularitas) keyword
- tingkat kesulitan keyword
- keyword pendek vs keyword panjang
Popularitas kata kunci (atau Sub Topik)
Popularitas suatu kata kunci dinilai dari seberapa banyak volume atau jumlah pencarian keyword tersebut dalam satu bulan.
Biasanya: semakin besar volume suatu kata kunci, maka akan semakin sulit persaingannya.
Kita bisa memeriksa popularitas kata kunci dengan tools Google Keyword Planner:
Pada google keyword planner kita bisa melihat beberapa metrik dari sebuah kata kunci seperti:
- rata-rata jumlah pencarian perbulan
- seberapa sulit kompetisi untuk kata kunci terkait
- dan prediksi CPC iklan
Atau kita juga bisa menggunakan Google Trends:
Tingkat Kesulitan
Selain itu, metriks yang tidak kalah penting adalah tingkat kesulitan kata kunci.
Untuk pemula, carilah kata kunci dengan tingkat persaingan yang kecil agar situs kita bisa cepat berada di halaman satu pencarian.
Untuk memeriksa tingkat kesulitan kata kunci, kita bisa menggunakan Google Keyword Planner atau menggunakan Ahref Keyword Difficulty Checker.
Berikut ini contoh tangkapan layar untuk kata kunci “tes cpns” menggunakan Ahref Keyword Difficulty Checker.
Keyword Panjang vs Keyword Pendek
Matrik berikutnya yang perlu kita perhitungkan adalah: short tail keyword atau long tail keyword.
Pilih mana?
- keyword pendek, volume pencarian besar, tapi persaingan susah?
- atau keyword panjang, volume pencarian kecil, tapi persaingan gampang?
Berikut ini contoh perbandingan antar dua kata kunci: “belajar php” dan “belajar php dasar”:
Keyword “belajar php” volume-nya jauh lebih besar, akan tetapi persaingannya berat. Untuk bisa menang di peringkat satu sangat sulit.
Oleh karena itu click atau traffic yang kita dapat kecil.
Sebaliknya keyword “belajar php dasar” volume-nya lebih kecil, akan tetapi persaingannya cukup mudah sehingga bisa menang di posisi 1 pencarian.
Dan dari kedua perbandingan tersebut, ternyata traffic yang lebih besar justru datang dari keyword yang lebih panjang.
Lalu, yang harus kita pilih yang mana?
Pilihlah keduanya! Bikin konten untuk short keyword dengan popularitas tinggi, kemudian bikin konten yang lebih banyak lagi untuk long tail keyword yang persaingannya lebih rendah!
Kesimpulan
Proses riset kata kunci sebelum memulai mempraktikkan SEO adalah salah satu hal paling utama. Dari proses itu kita bisa tahu apa topik yang akan kita bahas, siapa target user kita, siapa kompetitor kita, dan bagaimana tingkat kesulitan masing-masing topik di hasil pencarian.
Pencarian kata kunci bisa kita lakukan dengan menggunakan saran (suggest) dari pencarian google mau pun youtube, bisa juga dari kolom pencarian terkait, atau bahkan dengan mencari online course yang membahas sebuah topik tertentu.
Setelah mendapatkan daftar kata kunci yang pas, kita bisa menganalisa mana kata kunci yang harus diprioritaskan dengan mempertimbangkan volume pencarian bulanan keyword tersebut serta tingkat kesulitannya.