Setiap halaman web saling terhubung dan tertaut satu sama lain dengan adanya link. Mesin pencari seperti Google menjelajahi (crawling) berbagai situs web yang ada di internet dengan mengikuti setiap link yang ia temukan.
Link dalam istilah SEO ada 3 macam:
- Backlink atau Inbound Link
- Internal Link
- dan External Link
Pada artikel ini kita akan membahas tentang internal link mulai dari pengertiannya, hubungannya dengan SEO dan juga bagaimana cara membuat internal link yang bagus.
Apa itu Internal Link?
Internal link merupakan sebuah tautan yang menghubungkan satu halaman ke halaman yang lain dalam satu situs yang sama.
Misalkan di home page aksamedia.co.id, ada link menuju halaman:
- Tentang Kami
- Kontak
- Projek
- dan Blog
Yang mana keempat link di atas mengarah ke domain atau situs yang sama.
Maka ini dinamakan internal link.
Jenis-Jenis Internal Link
Internal link sendiri memiliki beberapa jenis, di antaranya yang paling umum adalah:
1. Link dalam menu navigasi
Setiap situs web harus memiliki menu navigasi. Hal tersebut akan memudahkan user untuk menuju ke halaman yang ia inginkan.
Tampilan menu navigasi sendiri berbeda-beda antar satu web dengan web lainnya. Ada yang posisinya berada di paling atas, ada yang di samping kanan atau kiri, dan ada yang berposisi di bagian bawah layar (biasanya situs-situs yang dibuka lewat ponsel).
Seperti apa pun penampilannya, tujuan menu navigasi tetap sama yaitu agar memudahkan user untuk menjelajahi situs kita.
2. Link dalam artikel
Jenis internal link yang kedua adalah link yang diletakkan di dalam artikel. Link jenis ini juga disebut sebagai link kontekstual. Dinamakan seperti itu karena link yang diletakkan merupakan link yang relevan sesuai dengan konteks artikel atau konten suatu halaman.
Link jenis ini sangat bermanfaat untuk memperlama waktu kunjungan user di situs kita, yang awalnya mereka hanya ingin membaca satu artikel saja, tapi karena melihat link lain dengan topik yang sama, mereka akhirnya memutuskan untuk membaca lagi dan lagi.
3. Link layout secara umum
Jenis internal link yang lain adalah link-link yang ditempatkan di luar menu navigasi utama, dan juga di luar konten artikel. Biasanya link jenis ini ditampilkan di bagian sisi kanan atau kiri sebuah halaman web, atau juga di bawah konten artikel seperti related articles atau navigasi antar post (next post atau previous post).
Kenapa Membangun Internal Link Itu Penting?
Membangun internal link dalam sebuah website itu sangat penting. Bahkan membangun internal link terkadang jauh lebih penting dari pada membangun back link.
Kenapa?
1. Menggambarkan struktur website
Alasan yang pertama adalah karena struktur internal link di dalam sebuah situs adalah gambaran dari struktur situs itu sendiri.
Link biasanya tersusun secara hirarki mulai dari home page, kategori tiap konten, dan lain sebagainya.
Dengan rancangan internal linking yang baik, Google bisa memahami struktur hirarki dari sebuah konten.
Berikut ini ilustrasi bagaimana Google memahami struktur web secara otomatis berdasarkan struktur internal link:
2. Menghubungkan konten-konten sejenis
Dengan membubuhkan internal link --terlebih di dalam konten atau artikel–, kita telah memberikan “insight” tidak hanya kepada Google, tapi juga kepada user bahwa konten ini relevan dengan itu.
Misalkan kita memiliki sebuah halaman dengan konten resep ayam goreng, dan halaman lainnya dengan konten resep ayam geprek.
Maka sangat masuk akal sekali jika kita menghubungkan 2 halaman tersebut dengan internal link. User berpotensi akan senang karena itu topik yang ia sukai, mesin pencari pun akan senang karena kita telah membantu mereka untuk menemukan konten-konten yang sejenis.
3. Mengatur prioritas halaman
Suatu situs web bisa saja memiliki ratusan bahkan ribuan halaman. Agar semua halaman tersebut bisa ditemukan di internet: harus ada link yang menuju ke halaman tersebut (baik internal link mau pun external link).
Tapi terkadang tidak semua halaman memiliki jumlah inbound link yang sama. Ada yang banyak dan ada yang sedikit. Dan semakin banyak sebuah halaman mendapatkan link, maka itu mengindikasikan bahwa halaman tersebut adalah halaman yang penting.
Tips Membangun Internal Link yang Bagus
Membangun internal linking yang solid adalah hal yang sangat penting bagi seorang pengelola web. Karena internal linking akan membantu baik user untuk menjelajahi situs web dengan mudah dan cepat, tidak bingung harus mencari ini kemana dan mencari itu kemana.
Selain itu, internal linking yang solid akan membantu Google untuk memahami:
- Struktur website kita secara hirarki
- Relevansi tiap halaman satu dengan lainnya
- Mana halaman yang lebih penting satu dari lainnya
Ada pun cara untuk membuat internal link yang bagus, kita bisa melakukan beberapa step berikut:
1. Merancang struktur website yang solid
Sebelum memikirkan bagaimana kita akan meletakkan internal link pada situs kita, kita harus terlebih dahulu merancang struktur website secara keseluruhan.
Misal kita akan membuat website dengan niche resep makanan, maka kita bisa membuat struktur web kita kira-kira seperti ini:
- Home
- Makanan Tradisional
- Jawa
- Sumatera
- Sulawesi
- Bali
- Papua
- Makanan Modern
- Makanan Luar Negeri
- Tentang Kami
- Hubungi Kami
Setelah itu kita bisa menerapkan rancangan tersebut ke dalam menu navigasi.
2. Tentukan konten yang paling penting
Berikutnya kita harus bisa menentukan mana konten yang paling penting di dalam situs kita.
Konten yang paling penting biasanya adalah konten yang memiliki trafik paling tinggi atau konten yang paling disukai user.
Kita harus menempatkan link menuju konten-konten tersebut sesingkat mungkin. Sehingga user tidak perlu mengklik banyak link terlalu dalam untuk bisa sampai kepada tujuan. Hanya satu atau dua kali klik, mereka sudah berada pada konten prioritas.
3. Buat lebih banyak konten turunan
Setelah menemukan mana konten yang paling penting, atau mana konten yang paling disukai user, yang harus kita lakukan berikutnya adalah: membuat lebih banyak konten turunan.
Kenapa?
Karena potensi dari konten tersebut sangat besar. Sehingga kalau kita menambah lebih banyak lagi konten turunan tentang suatu topik yang disukai user, itu akan mengundang lebih banyak trafik lagi.
4. Sisipkan kontekstual link yang relevan
Tidak cukup membuat konten turunan, tapi kita juga harus menghubungkan setiap konten tersebut dengan sebuah link. Link-link yang ditempatkan di dalam sebuah konten dinamakan kontekstual link.
Contoh dari kontekstual link adalah seperti berikut:
- Baca juga pembahasan tentang 7 teknik Black Hat SEO yang harus kamu hindari
Jika dilakukan dengan tepat dan menarik, link kontekstual akan mengundang lebih banyak interaksi user dengan situs kita.
5. Membuat kolom “related content”
Hal yang cukup penting untuk membuat internal link yang bagus adalah dengan membuat kolom related content. Kita bisa menggunakan berbagai macam plugin yang disediakan oleh platform blog kita, atau kita bisa menyisipkan link-link tersebut secara manual.
5. Membuat link navigasi antar post
Hal berikut yang bisa kita lakukan untuk menambah internal link adalah dengan membuat navigasi antar post / artikel.
Navigasi antar post adalah link yang mengarah kepada artikel sebelumnya dan artikel setelahnya.
Persis seperti apa yang bisa kalihan lihat di bagian bawah blog aksamedia ini.
6. Selalu Prioritaskan User
Penempatan link yang bagus pada sebuah website tidak bisa kita sama ratakan karena perbedaan topik dan juga target user.
Bisa jadi target user anak-anak lebih senang link yang berwarna-warni dan memiliki gambar, berbeda dengan target user anak muda yang lebih suka website tanpa banyak link di sana sini.
Sehingga yang perlu kita perhatikan sebelum memutuskan untuk menempatkan internal link: selalu prioritaskan keinginan dan kenyamaan user.
Berapa Banyak Internal Link Dikatakan Wajar?
Situs yang tidak memiliki internal link akan membuat pengalaman pengguna menjadi tidak bagus. User akan kesulitan untuk melakukan navigasi antar halaman pada situs kita.
Akan tetapi bukan berarti semakin banyak internal link akan memperbagus situs kita. Bahkan justru kebanyakan link akan membuat user jengkel.
Sehingga kita harus menghindari memasang link terlalu banyak mau pun terlalu sedikit.